Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Meskipun lebih sering ditemukan pada wanita, pria juga bisa terkena kanker payudara, meskipun kasusnya jauh lebih jarang. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Tanda-tanda awal kanker payudara bisa sangat bervariasi. Beberapa gejala umum meliputi adanya benjolan di payudara atau di bawah ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluarnya cairan yang tidak normal dari puting, dan perubahan kulit pada payudara seperti kemerahan atau tekstur yang mirip kulit jeruk. Menyadari gejala-gejala ini dan melakukan pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal, ketika pengobatan lebih efektif.
Di samping gejala fisik, faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara antara lain usia, riwayat keluarga dengan kanker payudara, mutasi genetik (seperti BRCA1 dan BRCA2), serta faktor-faktor gaya hidup seperti obesitas, konsumsi alkohol, dan paparan radiasi. Mengetahui faktor risiko ini dapat membantu seseorang mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih proaktif.
Pemeriksaan dan Diagnosa Kanker Payudara
Langkah pertama dalam mengobati kanker payudara adalah melalui pemeriksaan dan diagnosa yang tepat. Terdapat berbagai metode yang digunakan oleh dokter untuk mendeteksi dan mengonfirmasi adanya kanker payudara. Pemeriksaan klinis payudara seringkali menjadi langkah awal, di mana dokter akan memeriksa payudara untuk menemukan adanya benjolan atau perubahan lain yang mencurigakan.
Mamografi adalah salah satu metode pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kanker payudara. Tes ini menggunakan sinar-X untuk memeriksa jaringan payudara dan dapat mengidentifikasi adanya benjolan atau area yang tidak normal. Mamografi sering disarankan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin untuk wanita di atas usia tertentu atau mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
Jika mamografi menunjukkan hasil yang mencurigakan, tes tambahan seperti ultrasonografi atau MRI mungkin diperlukan. Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jaringan payudara dan dapat membantu membedakan antara kista berisi cairan dan tumor padat. MRI, atau Magnetic Resonance Imaging, menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang lebih rinci dari jaringan payudara.
Biopsi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari area yang mencurigakan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Biopsi dapat dilakukan dengan jarum atau melalui prosedur bedah kecil. Hasil dari biopsi akan menentukan apakah sel-sel yang diambil adalah kanker, jenis kanker, dan karakteristik spesifik lainnya yang penting untuk menentukan rencana pengobatan.
Pengobatan Kanker Payudara: Bedah
Setelah diagnosis kanker payudara dikonfirmasi, langkah selanjutnya adalah menentukan rencana pengobatan. Salah satu metode utama dalam mengobati kanker payudara adalah melalui prosedur bedah. Ada beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan tergantung pada ukuran, lokasi, dan stadium kanker.
Lumpektomi adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk mengangkat tumor dan sejumlah kecil jaringan di sekitarnya, sambil mempertahankan sebagian besar payudara. Prosedur ini sering disebut sebagai operasi pengangkatan sebagian payudara atau operasi penyelamatan payudara. Lumpektomi biasanya diikuti dengan terapi radiasi untuk memastikan bahwa semua sel kanker yang tersisa dihancurkan.
Mastektomi adalah prosedur yang lebih ekstensif di mana seluruh payudara diangkat untuk menghilangkan kanker. Ada beberapa jenis mastektomi, termasuk mastektomi sederhana, mastektomi radikal, dan mastektomi radikal modifikasi. Jenis operasi ini sering direkomendasikan untuk kasus kanker yang lebih besar atau lebih menyebar.
Selain mengangkat tumor utama, biopsi atau pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak mungkin diperlukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar. Informasi ini penting untuk menentukan stadium kanker dan merencanakan pengobatan lebih lanjut.
Rekonstruksi payudara adalah opsi yang dapat dipertimbangkan oleh pasien yang menjalani mastektomi. Prosedur ini bertujuan untuk membentuk kembali payudara setelah operasi pengangkatan, menggunakan jaringan dari bagian lain tubuh atau implan. Rekonstruksi bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau sebagai prosedur terpisah di kemudian hari.
Terapi Radiasi untuk Kanker Payudara
Terapi radiasi adalah metode pengobatan kanker payudara yang menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini sering digunakan setelah operasi lumpektomi atau mastektomi untuk memastikan bahwa semua sel kanker yang mungkin tersisa di daerah payudara atau dinding dada dihancurkan.
Terapi radiasi biasanya diberikan secara eksternal, menggunakan mesin yang mengarahkan sinar radiasi ke area yang terkena kanker. Sesi radiasi biasanya dilakukan lima kali seminggu selama beberapa minggu, tergantung pada rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter. Setiap sesi hanya berlangsung beberapa menit, tetapi persiapan dan penentuan posisi pasien memerlukan waktu lebih lama.
Efek samping dari terapi radiasi dapat bervariasi, tergantung pada area yang diradiasi dan dosis yang digunakan. Efek samping umum termasuk kelelahan, iritasi kulit, dan pembengkakan pada payudara. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan dapat dikelola dengan perawatan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, terapi radiasi internal atau brachytherapy dapat digunakan. Metode ini melibatkan penempatan bahan radioaktif langsung ke atau dekat dengan tumor. Brachytherapy dapat memberikan dosis radiasi yang lebih tinggi ke area kanker dengan efek samping yang lebih sedikit pada jaringan sekitarnya.
Terapi Sistemik: Kemoterapi dan Terapi Hormon
Selain bedah dan radiasi, terapi sistemik seperti kemoterapi dan terapi hormon juga merupakan bagian penting dari pengobatan kanker payudara. Terapi sistemik bekerja dengan mengobati kanker di seluruh tubuh, bukan hanya di area yang terkena langsung.
Melansir dari pafikotaciamis.org, Kemoterapi menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor, setelah operasi (adjuvant) untuk menghancurkan sisa sel kanker, atau sebagai pengobatan utama untuk kanker yang telah menyebar. Kemoterapi dapat diberikan melalui infus intravena atau dalam bentuk pil.
Efek samping kemoterapi bisa cukup signifikan dan termasuk kelelahan, mual, muntah, kerontokan rambut, dan peningkatan risiko infeksi. Meskipun demikian, kemoterapi telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan kelangsungan hidup bagi banyak pasien kanker payudara.
Terapi hormon digunakan untuk mengobati kanker payudara yang sensitif terhadap hormon, yaitu kanker yang pertumbuhannya dipicu oleh hormon estrogen atau progesteron. Obat-obatan seperti tamoxifen atau inhibitor aromatase bekerja dengan menghalangi efek hormon ini atau menurunkan kadar hormon dalam tubuh. Terapi hormon biasanya digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk mengurangi risiko kekambuhan kanker.
Kesimpulan
Mengobati kanker payudara memerlukan pendekatan yang komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Melalui pemeriksaan dan diagnosa yang tepat, dokter dapat merencanakan pengobatan yang mencakup bedah, terapi radiasi, kemoterapi, dan terapi hormon. Perubahan gaya hidup dan dukungan dari keluarga juga memainkan peran penting dalam proses penyembuhan dan pemulihan. Dengan pendekatan yang holistik dan pengetahuan yang tepat, peluang untuk mengatasi kanker payudara dan meningkatkan kualitas hidup dapat meningkat secara signifikan.